Dari Sang Pecinta Kesunyian

Aku selalu mencari Kesunyian agar aku tak menyaksikan muka manusia yang menjual jiwanya, dengan harga yg lebih murah dari kepingan perak orang-orang itu

Aku mencintai kesunyian, agar aku tak bersua dengan perawan-perawan yg berdandan. dengan sejuta senyum bibir orang-orang itu. sementara dalam kalbu orang-orang itu tersembunyi suatu niatan buruk.

Aku selalu mencintai kesunyian agar aku tak duduk bersama orang yg hanya mempunyai secuil pengetahuan. yang menyaksikan bayangan ilmu sebagai ilusi. lalu bermimpi telah berada dalam kebenaran.

Aku berlari dari kampung untuk menghidari orang-orang itu yg hanya menyaksikan hantu kebenaran. tatkala bangun dan terjaga, orang-orang itu menyaksikan sekelebat bayangan kenyataan dan berkhayal bahwa mereka telah mendapat hakikat kebenaran.

Aku menjauhi dunia dan mencari kesunyian sebab aku bosan bersikap sopan santun terhadap mereka yg menganggap bahwa halus budi merupakan kelemahan, dan kesabaraan merupakan kepengecutan, dan sikap penjilat merupakan sebentuk kekuatan ENERGI.

Aku mencintai kesunyian, sebab lelah oleh orang yang menganggap MENTARI, BULAN, dan BINTANG hanya terbit dari dunia mereka dan tenggelam dibingkai kemewahan orang-orang itu.

Aku berlari dari para MAKELAR JABATAN yg mempermaikan NASIB warga seraya MENUTUPI mata mereka dengan DEBU EMAS. dan menjajali telinga orang itu dengan kicauan merdunya yang PALSU.

Aku merindukan kesendirian. sebab aku muak dengan kebobrokan yang disebut peradaban yang dibangun diatas PENDERITAAN ummat manusia.

Aku mencintai kesunyian, sebab dalam sepi hatiku hidup dan menyalapikiran, hati, dan ruhku. Aku mencari hutan belantara sebab disitu kutemukan cahaya mentari sejati, wewangian yg harum semerbak kembang-kembang, dan sungai yg mengalir ke laut. aku mencari gunung sebab disana kutemukan kesegaran musim semi, kerinduan musim panas, tambang musim gugur dan keidahan musim dingin.

Aku mendatangi tempat sepi ini sebab aku berharap mengetahui misteri-misteri semesta raya, agar aku bisa mendekati TAHTA TUHAN.

>>>sumber : millis tetangga